Catat, Berikut 4 Aktivitas Fisik yang Bisa Bantu Optimalkan Tumbuh Kembang Bayi

img
Ilustrasi bayi lapar

KOMPAS.com – Seperti halnya orang dewasa, bayi pun membutuhkan aktivitas fisik untuk mengoptimalkan tumbuh kembang. Utamanya, pada periode emas 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) sejak janin hingga bayi berusia dua tahun.

Mengutip buku Happy Healthy Parenting, aktivitas fisik atau olahraga bermanfaat meningkatkan kekebalan tubuh, memperkuat otot, mengasah motorik, dan mencegah si kecil terkena berbagai macam penyakit kronis di masa mendatang.

Olahraga sejak dini juga dapat membantu menjaga kesehatan mental dan psikologis anak.

Meski demikian, perlu dipahami bahwa gerakan olahraga antara bayi dan orang dewasa berbeda. Sebagai rekomendasi, generasi bersih dan sehat (genbest) bisa melakukan 4 aktivitas fisik untuk bayi berikut.

1. Tummy time

Latihan tengkurap atau tummy time merupakan salah satu olahraga yang aman untuk bayi. Olahraga ini bermanfaat untuk melatih otot leher, dada, bahu, dan lengan si kecil.

Agar memahami cara tepat melakukan tummy time untuk bayi, Anda bisa klik di sini.

2. Angkat beban

Tak hanya orang dewasa, bayi pun bisa berolahraga angkat beban. Namun, beban yang diangkat tidak seberat orang dewasa. Sebagai latihan, bayi bisa memanfaatkan mainan atau benda di sekitarnya.

Olahraga itu bisa dilakukan setelah bayi mampu menggenggam barang. Umumnya, ketika bayi mencapai usia 3 atau 4 bulan.

(Baca juga: Cara Mudah Prediksi Tinggi Badan Anak)

Untuk melakukan aktivitas tersebut, dudukkan si kecil di sofa, lalu letakkan berbagai macam mainan atau barang di hadapannya. Biarkan dia mengambil dan memainkan benda tersebut.

Meski terkesan sederhana, aktivitas fisik itu dapat mengembangkan kemampuan menggenggam bayi, meningkatkan koordinasi tangan dan mata, serta membantu mengembangkan otot-otot di bahu, lengan, dan tangan.

3. Sit up

Sit up merupakan olahraga yang bermanfaat untuk melatih kekuatan otot bahu, lengan, dan punggung bayi.

(Baca juga: Stimulasi Sensoris dan Keberhasilan Pemberian MPASI)

Untuk melakukan gerakan tersebut, pegang lengan bawah dan tarik perlahan ke arah orangtua ketika bayi telentang. Bayi berusia 3-4 bulan umumnya sudah bisa melakukan latihan ini.

Pada awalnya, cukup tarik si kecil sekitar tiga sampai lima centimeter (cm). Seiring pertambahan usia, si kecil bisa maju sampai posisi duduk penuh.

Selain menyehatkan, latihan tersebut juga menyenangkan bagi bayi. Pasalnya, ketika sit up, dia bisa semakin dekat ke wajah orangtua. Agar lebih terhibur, beri kecupan di kening setiap orangtua menariknya ke atas.

4. Bersepeda

Pada aktivitas tersebut, anak bayi tidak membutuhkan sepeda. Caranya, baringkan bayi dan gerakkan kakinya secara lembut seolah-olah sedang mengayuh sepeda. Ulangi gerakan itu sebanyak tiga sampai lima kali.

(Baca juga: Tubuh Anak Lebih Pendek Dibandingkan Teman Sebaya? Ini Penyebabnya!)

Aktivitas itu bermanfaat untuk melatih kaki, pinggul, lutut, dan perut si kecil. Gerakan ini juga bisa membantu meningkatkan fleksibilitas dan jangkauan gerak.

Itulah empat aktivitas fisik yang bisa dilakukan Genbest untuk membantu tumbuh kembang bayi.

Saat ini, Genbest bisa mencari informasi seputar kesehatan keluarga, termasuk remaja putri, bayi, dan ibu hamil, serta pencegahan stunting melalui laman https://genbest.id/

Penulis : Tim GenBest.id

ARTIKEL TERKAIT
img

Ini Pentingnya Protein untuk Tumbuh Kembang Anak

Kompas.com
img

Cegah Stunting, Balita Perlu Asupan Protein Hewani

Kompas.com
img

Pahami Pentingnya Imunisasi dalam Pencegahan Stunting

Kompas.com
img

Anak Lakukan GTM Saat MPASI, Waspada Anemia Defisiensi Besi

Kompas.com
img

Calon Pengantin Wajib Lakukan 7 Tes Kesehatan Berikut agar Terhindar dari Masalah Serius

Kompas.com
img

Risiko Stunting Membayangi Pernikahan Dini

Kompas.com
Kunjungi Genbest.id untuk membaca artikel-artikel lain seputar tumbuh kembang anak