5 Tip agar ASI Cepat Keluar Pasca Melahirkan
KOMPAS.com – Kelahiran buah hati adalah momen yang paling dinantikan oleh orang tua. Namun, tugas dan peran sebagai orang tua, khususnya ibu, sebenarnya baru saja dimulai. Tahap selanjutnya yang perlu Generasi Bersih dan Sehat (genbest) harus lakukan adalah memberi air susu ibu (ASI) atau mengASIhi di kecil.
Perlu diketahui, bayi baru lahir hingga usia enam bulan hanya bisa mengonsumsi ASI. Untuk itu, proses mengASIhi amat penting karena dapat mencegah berbagai gangguan kesehatan, seperti stunting.
Baca juga: Nutrisi ASI Penting untuk Perkembangan Otak Bayi
Faktanya, tidak semua ibu langsung bisa menyusui buah hati dengan lancar, apalagi pada kelahiran anak pertama. Banyak faktor yang menjadi pemicunya, seperti bayi mengalami tongue tied, lip tied, dan ASI ibu serat.
Oleh sebab itu, Genbest perlu memahami cara-cara yang dapat mendukung agar ASI bisa keluar dengan lancar. Berikut langkah-langkah yang bisa Genbest lakukan untuk memenuhi kebutuhan ASI sejak pascamelahirkan.
Baca juga: Mengapa ASI Penting Untuk Mencegah Stunting?
Pertama, Genbest disarankan untuk menyusui bayi begitu proses melahirkan selesai dengan metode direct breast feeding (DBF). Melalui metode ini, sel-sel payudara dapat terangsang untuk memproduksi ASI lebih banyak.
Kedua, lakukan pijat laktasi sederhana pada bagian payudara. Umumnya, ASI seret disebabkan karena saluran susu yang belum berfungsi dengan baik. Untuk mengatasinya, Genbest bisa melakukan pijat laktasi agar kelenjar susu bisa mengeluarkan ASI dengan lancar.
Ketiga, pastikan proses pelekatan sudah tepat. Sebab, pelekatan yang benar dapat memicu kelancaran produksi ASI.
Genbest bisa mencoba posisi cradle hold untuk menyusui. Posisi ini memungkinkan Genbest untuk melihat pelekatan antara mulut bayi dan payudara sudah benar.
Baca juga: Deretan Posisi Menyusui yang Cocok bagi Ibu dan Bayi
Keempat, Genbest butuh istitahat yang cukup untuk mendukung produksi ASI. Bulan-bulan kelahiran pertama di kecil memang masa tersulit bagi Genbest karena masih dalam proses adaptasi.
Namun, penting bagi Genbest untuk bisa istirahat dengan cukup. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Universitas Pennsylvania, Amerika Serikat, jika Genbest tidur hanya 5 jam per hari selama seminggu, akan sangat rentan terkena stres, sering marah dan sedih, serta mengalami kelelahan mental.
Baca juga: Dokter Undip: Ibu Menyusui Jangan Stres, Pengaruhi Produksi ASI
Kondisi tersebut sangat memengaruhi hormon oksitosin yang berpengaruh pada produksi ASI. Oleh sebab itu, Genbest harus memaksimalkan waktu istirahat dengan sebaik mungking agar ASI semakin banyak dan keluar dengan lancar.
Kelima, sering menyusui. Genbest harus tahu bahwa prinsip produksi ASI adalah supply by demand. Artinya, semakin banyak dan sering Genbest menyusui, suplai ASI akan ikut melimpah.
Baca juga: Kandungan ASI yang Sangat Bermanfaat untuk Bayi
Jadi, sekalipun ASI Genbest serat, jangan putus asa dan teruslah menyusui si kecil. Ingat, si kecil amat mengandalkan ASI di awal-awal kehidupannya. Banyak kandungan gizi pada ASI, seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, zat antibodi, dan enzim, yang penting bagi pertumbuhan si kecil.
Dengan memberikan ASI sedini mungkin, Genbest telah membantu si kecil tumbuh sehat dan jauh dari masalah tumbuh kembang seperti stunting.
Penulis : Tim GenBest.id