Tak Hanya Ibu Hamil, Remaja Putri pun Perlu Konsumsi Tablet Tambah Darah

img
Remaja secara alami lebih banyak bergaul dengan teman-temannya daripada orangtuanya. Situasi pandemi memaksa mereka menjalani hal sebaliknya sehingga dapat memunculkan stres.

KOMPAS.com – Tablet tambah darah (TTD) yang mengandung zat besi merupakan salah satu suplemen yang direkomendasikan bagi ibu hamil.

Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI), pemberian TTD setiap hari selama kehamilan dapat menurunkan risiko anemia maternal sebesar 70 persen. Pemberian TTD juga dapat menurunkan risiko anemia defisiensi besi sebesar 57 persen.

Dengan mengurangi risiko anemia, ibu hamil juga bisa menurunkan risiko kelahiran prematur dan depresi pasca-persalinan.

Tak hanya ibu hamil, remaja putri pun rentan menderita anemia. Menurut penelitian yang dipublikasikan Marion Leslie Roche dkk pada 2018, salah satu jenis anemia yang paling banyak terjadi di dunia dan dialami remaja putri adalah anemia defisiensi zat besi. Dalam kondisi ini, jumlah zat besi yang terdapat di dalam darah terlalu kecil.

(Baca juga: Berbagai Jenis Anemia yang Sering Dialami Ibu Hamil)

Pada penelitian yang dilakukan di Jawa Barat tersebut, Roche dkk menemukan bahwa anemia kekurangan zat besi mengakibatkan penurunan prestasi sekolah, badan tumbuh tidak maksimal alias pendek, mudah lelah dan sakit-sakitan, serta rentan terhadap keracunan.

Anemia defisiensi zat besi juga berpotensi mengganggu fungsi kognitif dan mengurangi produktivitas seseorang. Ketika menginjak dewasa serta mengandung, penderita anemia defisiensi zat besi berisiko melahirkan anak dengan berat badan lahir rendah dan prematur, bahkan menyebabkan kematian janin.

Oleh sebab itu, remaja putri juga disarankan mengonsumsi TTD secara teratur. Selain kaya akan zat besi, TTD juga mengandung asam folat. Zat ini juga dibutuhkan remaja putri untuk mencegah kecacatan saat mengandung di kemudian hari.

(Baca juga: Suplemen dan Vitamin Penambah Darah untuk Anemia)

Remaja putri dianjurkan mengonsumsi 48 kapsul TTD selama satu tahun. Artinya, mereka disarankan minum satu TTD per minggu.

Adapun TTD sebaiknya dikonsumsi setelah makan dengan air putih atau air jeruk. Konsumsi TTD tidak disarankan bersamaan dengan teh, susu, atau kopi.

Demi meningkatkan tingkat penyerapan zat besi, remaja putri disarankan memakan buah yang mengandung vitamin C, seperti jambu biji, pepaya, jeruk, atau mangga, setelah mengonsumsi TTD.

Perlu diingat, TTD hanyalah solusi sementara. Guna menghindari anemia, remaja perlu mengonsumsi makanan yang menjadi sumber zat besi, seperti telur, ikan, daging merah, daging ayam, kacang hijau, bayam, dan sayuran hijau lain.

(Baca juga: 4 Tes yang Dilakukan Dokter untuk Diagnosis Anemia)

Sebagai langkah pencegahan risiko anemia sekaligus menciptakan Generasi Bersih dan Sehat (genbest), para remaja putri diimbau untuk mengecek kesehatan dengan menghitung jumlah darah ketika memasuki usia 13 tahun dan setiap lima tahun setelahnya.

Dengan skrining secara rutin, anemia bisa segera ditangani. Konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui jenis anemia yang diderita dan pengobatan yang tepat.

Pengobatan anemia biasanya membutuhkan waktu 1 sampai 2 bulan. Namun, pada kasus serius, penderita anemia membutuhkan perawatan yang lebih intensif.

Saat ini, Genbest bisa mencari informasi seputar kesehatan keluarga, termasuk remaja putri, bayi, dan ibu hamil, serta pencegahan stunting melalui laman https://genbest.id/.

Penulis : Tim GenBest.id

ARTIKEL TERKAIT
img

Remaja Putri Jangan Sampai Kekurangan Zat Besi

Kompas.com
img

Kenapa Remaja Putri Lebih Rentan Alami Anemia?

Kompas.com
img

Dampak Anemia Remaja Putri: Sulit Konsentrasi hingga Risiko Stunting

Kompas.com
img

Remaja Putri Harus Hati-Hati, Cara Diet Salah Bisa Berakibat Anemia

Kompas.com
img

Komunikasikan Hal Berikut Saat Remaja Putri Mengalami Menstruasi Pertama

Kompas.com
Kunjungi Genbest.id untuk membaca artikel-artikel lain seputar tumbuh kembang anak